Beranda | Artikel
Menengok Indahnya Surga dan Ngerinya Neraka(1)
Selasa, 31 Mei 2022

MENENGOK INDAHNYA SURGA DAN NGERINYA NERAKA 

Melongok Kedalam Surga
Segala puji hanya untuk Allah Ta’ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusanNya. Amma ba’du:

Allah azza wa jalla menciptakan Jin dan manusia mempunyai tujuan khusus, yaitu agar mereka beribadah kepadaNya, mentauhidkan serta mentaatiNya. Kemudian dijanjikan bagi orang yang mau taat kepadaNya dengan surga sebagai bentuk balasan dariNya, dan sebaliknya bagi orang yang enggan mentaatiNya dan berbuat maksiat kepadaNya maka Allah menjanjikan padanya dengan neraka sebagai bentuk keadilan dariNya. Maka surga dan neraka adalah dua makhluk yang Allah ta’ala ciptakan untuk tujuan tersebut. Allah berfirman tentang surga:

أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ  [ال عمران : 133]

“Yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”.  [al-Imraan/3 : 133].

Sedangkan neraka adalah:

أُعِدَّتۡ لِلۡكَٰفِرِينَ  [البقرة : 24]

“Yang disediakan bagi orang-orang kafir”. [al-Baqarah/2: 24].

Dalam sebuah hadits dijelaskan, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ لِلْجَنَّةِ أَهْلًا خَلَقَهُمْ لَهَا وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ وَخَلَقَ لِلنَّارِ أَهْلًا خَلَقَهُمْ لَهَا وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ » [أخرجه مسلم]

Sesungguhnya Allah telah menciptakan untuk surga calon penghuninya sedangkan mereka masih didalam tulang punggung ayahnya. Demikian pula Allah telah menciptakan untuk neraka calon penghuninya, sedangkan mereka masih berada ditulang punggung ayahnya“. [HR Muslim no: 2662]

Maka, surga adalah tempat sebagai balasan yang diperuntukan bagi para kekasih Allah, yang taat kepadaNya juga pada RasulNya. Adapun neraka, ia adalah siksa yang Allah siapkan bagi para musuh-musuh Allah, yang telah berbuat maksiat kepadaNya juga pada RasulNya. Dan perlu diperhatikan bersama, bahwa dalam menyiksa ini, Rabb kita sama sekali tidak sedang mendalimi seorangpun. Karena satu kebaikan diganjar sepuluh derajat sampai tujuh ratus kali lipat, hingga kelipatan yang sangat banyak sekali. Adapun kejelekan, maka satu keburukan cuma akan dibalas sesuai dengan kadarnya atau bahkan, adakalanya Allah tabaraka wa ta’ala memaafkannya.

Sifat dan Kengerian Neraka
Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan pada kita bagaimana panasnya api yang ada didalam neraka, di mana beliau bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِى يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ » [أخرجه البخاري ومسلم]

Api yang pergunakan untuk memasak oleh anak cucu Adam, panasnya hanyalah bagian dari tujuh puluh cabang dari panasnya neraka Jahanam“. [HR Bukhari no: 3265, Muslim no: 2843].

Jadi, jahanam adalah neraka yang sangat besar dan menakutkan. Hal itu, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud, bahwasannya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ زِمَامٍ مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَجُرُّونَهَا  » [أخرجه مسلم]

Neraka jahanam kelak akan didatangkan pada hari kiamat dengan ditarik oleh tujuh puluh ribu tali, dan pada setiap ujung tali tersebut ada tujuh puluh ribu malaikat yang menariknya“. [HR Muslim no: 2842].

Dan pada hari itu, manusia baru sadar akan segala perbuatannya, sebagaimana yang Allah ta’ala firmankan:

 وَجِاْيٓءَ يَوۡمَئِذِۢ بِجَهَنَّمَۚ يَوۡمَئِذٖ يَتَذَكَّرُ ٱلۡإِنسَٰنُ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكۡرَىٰ [الفجر : 23]

“Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam, dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya”. [al-Fajr/89 : 23]

Adapun sifat yang ada tentang bagian dasar neraka Jahanam maka dijelaskan dalam hadits bahwa jurangnya sangat dalam sekali, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia bercerita: “Pada suatu hari kami pernah bersama Rasulallah shalallahu ‘alaihi wa sallam tiba-tiba terdengar suara dentuman, maka Nabi bertanya: ‘Tahukah kalian suara apa tadi? Kamipun menjawab: ‘Allah dan RasulNya yang lebih tahu’. Lantas beliau bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « هَذَا حَجَرٌ رُمِىَ بِهِ فِى النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِى فِى النَّارِ الآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا  » [أخرجه مسلم]

Suara tadi adalah batu yang dilempar ke dalam neraka semenjak tujuh puluh tahun yang lalu, dan sekarang baru sampai turun ke dalam neraka hingga sampai didasarnya“. [HR Muslim no: 2844]

Penghuni Neraka.
Adapun para pendosa yang berada didalam neraka maka keadaan mereka bertingkat-tingkat, seperti yang digambarkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang penghuni neraka:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى حُجْزَتِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى تَرْقُوَتِهِ » [أخرجه مسلم]

Diantara para penghuni neraka, ada yang disiksa dengan tenggelam dalam api sampai mata kakinya, ada yang sampai ke lututnya, ada lagi yang sampai ke pusar dan ada yang tenggelam sampai ke lehernya“. [HR Muslim no: 2845].

Dikeluarkan oleh Bazzar dan Abu Ya’la dalam musnad keduanya, sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, kalau Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لو كان في هذا المسجد مائة ألف أو يزيدون وفيه رجل من أهل النار فتنفس فأصابهم نفسه لاحترق المسجد ومن فيه » [أخرجه البزار و أبو يعلى]

Kalau seandainya ada didalam masjid ini seratus ribu orang atau lebih, lantas ditaruh seseorang penghuni neraka, kemudian dia bernafas dan mengena dirinya, tentu semua orang dan masjid ini akan turut terbakar (karena panasnya)”. HR Bazzar no: 9623. Abu Ya’la no: 6670. Dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam ash-Shahihah no: 2509.

Siksaan yang ada di  Neraka.
Dan siksa neraka yang paling ringan siksaanya adalah bagi orang yang dikenakan sandal yang bisa membikin otaknya menggelegak. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits, bahwasannya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَهْوَنُ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُو طَالِبٍ وَهُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِى مِنْهُمَا دِمَاغُهُ  » [أخرجه البخاري ومسلم]

Penduduk neraka yang paling ringan siksaanya ialah Abu Thalib, dirinya disiksa dengan memakai sandal yang membikin otaknya mendidih“. [HR Bukhari no: 3883. Muslim no: 209. dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu].

Makanan mereka.
Sedangkan makanan mereka adalah pohon dhari’, seperti yang disebutkan oleh Allah ta’ala dalam firmanNya:

 لَّيۡسَ لَهُمۡ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٖ [الغاشية : 6]

“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri”. [al-Ghasyiyah/88 : 6].

Dhari’ adalah sejenis pohon yang memiliki duri besar, yang rasanya sangat pahit dan sangat panas lagi berbau busuk. Disamping itu, ada lagi makanan yang menjadi santapan mereka yaitu zaqqum. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firmanNya

 إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ ٤٣ طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ ٤٤ كَٱلۡمُهۡلِ يَغۡلِي فِي ٱلۡبُطُونِ ٤٥ كَغَلۡيِ ٱلۡحَمِيمِ  [الدخان: 43-46]

Sesungguhnya pohon zaqqum itu. Makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang amat panas“. [ad-Dukhan/44 : 43-46].

Zaqqum adalah pohon yang sangat buruk untuk dilihat, bau busuk dan sangat pahit rasanya. Dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Mujahid, diceritakan bahwa manusia sedang melakukan thawaf sedangkan Ibnu Abbas duduk bersandar pada tongkatnya, lalu beliau mengatakan: “Rasulallah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Allah ta’ala berfirman:

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ  [ال عمران : 102]

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. [al-Imraan/3 : 102].

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لو أن قطرة من الزقوم قطرت على الأرض لأمرت على أهل الأرض معيشتهم فكيف من هو طعامه أو ليس له طعام غيره  » [أخرجه أحمد

“Kalau sekiranya satu tetes dari zaqqum menetes pada penduduk bumi pasti akan memenuhi makanannya, lantas bagaimana dengan orang yang tidak ada makanan melainkan dari zaqqum“. [HR Ahmad 4/467 no: 2735].

Demikian juga, yang akan menjadi makanan penghuni neraka adalah Ghislin yaitu nanah yang bercampur darah, muntahan, dan keringat penduduk neraka. Sebagaimana yang Allah ta’ala kabarkan dalam firmanNya:

 فَلَيۡسَ لَهُ ٱلۡيَوۡمَ هَٰهُنَا حَمِيمٞ ٣٥ وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنۡ غِسۡلِينٖ ٣٦ لَّا يَأۡكُلُهُۥٓ إِلَّا ٱلۡخَٰطِ‍ُٔونَ [الحاقة: 35-37]

“Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa”. [al-Haaqqah/69 : 35-37].

Minuman mereka.
Adapun minuman penduduk neraka adalah dari hamim yang panasnya sudah sampai pada puncak, apabila didekatkan kewajah maka kulit mereka langsung mengelupas karena panasnya. Dan jika mereka meminumnya maka langsung memutus ususnya. Berdasarkan kabar yang Allah ta’ala jelaskan dalam firmanNya:

وَإِن يَسۡتَغِيثُواْ يُغَاثُواْ بِمَآءٖ كَٱلۡمُهۡلِ يَشۡوِي ٱلۡوُجُوهَۚ بِئۡسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتۡ مُرۡتَفَقًا [الكهف : 29]

“Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”. [al-Kahfi/18 : 29].

Dan air muhl itu seperti minyak yang mendidih berwarna hitam pekat dan bau busuk. Allah ta’ala berfirman:

 وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمٗا فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ  [ محمد : 15]

“Dan (mereka) diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya“. [Muhammad/47: 15].

Mereka juga akan diberi minum ghasaaq. Seperti yang Allah ta’ala jelaskan dalam firmanNya:

 لَّا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرۡدٗا وَلَا شَرَابًا ٢٤ إِلَّا حَمِيمٗا وَغَسَّاقٗا  [النبأ : 24-25]

“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman. Selain air yang mendidih dan nanah”. [an-Naba’/78 : 24-25].

Al-Ghasaaq, dijelaskan oleh Ibnu Atsir: ‘Al-Ghasaaq dengan ditasydid huruf syinnya atau tidak, maknanya ialah sesuatu yang dialiri oleh nanah serta kotoran seluruh penduduk neraka. Dan ada yang mengatakan: ‘Sesuatu yang dialiri oleh air mata mereka’. Dikatakan pula: ‘Artinya ialah zamharir. [1], yaitu air yang sangat dingin dan bau busuk yang tidak mungkin bisa untuk diminum[2].

Disebutkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لَوْ أَنَّ دَلْوًا مِنْ غَسَّاقٍ يُهَرَاقُ فِي الدُّنْيَا لَأَنْتَنَ أَهْلَ الدُّنْيَا » [أخرجهأحمد]

Kalau seandainya satu ciduk dari ghasaaq ditumpahkan dimuka bumi, pasti akan membuat bau busuk seluruh penduduk bumi “. [HR Ahmad 3, 17/231 no: 11230]

Intinya, neraka Jahanam adalah tempat yang di siapkan untuk para pendosa dengan berbagai macam jenis siksaannya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

 هَٰذَا فَلۡيَذُوقُوهُ حَمِيمٞ وَغَسَّاقٞ ٥٧ وَءَاخَرُ مِن شَكۡلِهِۦٓ أَزۡوَٰجٌ  [ ص : 57-58]

“Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam”.  [Shaad/38 : 57-58].

[Disalin dari الفهم الصحصح  للدين الإسلامي  Penulis : Syaikh  Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, Penerjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah, Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2013 – 1434]
______
Footnote
[1] Nihayatu fii Gharibil Hadits 3/366.
[2] Lihat Tafsir Ibnu Katsir 14/233.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/56709-menengok-indahnya-surga-dan-ngerinya-neraka1.html